Hari ini aku mendapatkan tentang hal-hal yang sering kita lihat sehari-hari tapi jarang benar-benar kita pikirkan dalam kehidupan. Salah satunya tentang bank. Aku jadi sadar, ternyata branding itu punya persepsi yang besar buat cara pandang orang.
Contohnya bank di zaman sekarang dari luar tampilan nya keren, kantor nya rapi, pelayanannya ramah, desain logonya mewah, kesannya baik banget deh. Kayak bisa mengajak orang buat percaya pada bank tersebut.
Tapi ternyata, semua itu belum tentu mencerminkan isinya. Branding bisa banget salah bisa juga benar. dalam artian membangun persepsi yang belum tentu sesuai kenyataan. Dan ini yang bikin aku mulai mikir tentang perbankan yang sebenarnya.
Dibalik semua itu, bank punya sistem yang bertolak belakang dengan nilai-nilai islam. Contoh yang paling jelas di masyarakat yaitu riba. Dan riba itu bunga, contohnya kita pinjam 5 juta, tapi karena ada bunga harus di balikan 6 juta. Satu juta itu adalah bunga, dan itu di sebut riba.
Dalam islam, riba itu jelas-jelas dilarang. Karena riba bikin satu pihak untung, dan pihak lainnya rugi. Misalnya orang minjam karena kepepet, dan pas ketika ga bisa bayar harus ada jaminan seperti aset yang dimiliki.
Karena itu, sistem ini membuat ekonomi masyarakat makin jatuh. Bukan membantu orang keluar dari kesulitan, tapi justru makin sengsara.
Tapi di balik semua itu islam juga memiliki solusi, yaitu sistem bagi hasil.
Dan sistem ini bukan lah bunga. Misalnya dua orang bekerja sama, satu orang kasih modal, dan yang dikasih modal yang ngejalanin, kalau untung dibagi hasilnya, kalau rugi ditanggung bareng. Bukan salah satu pihak di rugikan kayak bunga.
Menurut ku sistem kayak gini bukan cuma bikin adil kedua belah pihak, namun juga lebih memanusiawi. Karena ada unsur saling tolong menolong, ada rasa tanggung jawab bersama, dan ga ada yang namanya dimanfaatin layak nya bunga bank.
Dari hal itu aku juga belajar bahwa ada dua hal utama dalm islam tentang ibdaajph dan muamalah. ibadah itu urusan langsung sama Allah, kayak salat, zakat, puasa, dan sejenisnya. Jadi aturanya ga bisa di rubah. "Kalau Allah udah perintahin, ya kita harus melakukan."
Sedangkan muamalah itu urusan dunia, kayak jual beli, kerja, magang, dll. bedanya, kalau ibdaha semua dilarang kecuali yang di perintahkan, maka muamalah sebaliknya, "Semua boleh kecuali yang dilarang". jadi selama ga ada larangan ya boleh boleh aja.
Tapi ya gitu contohnya riba, karena riba udah termasuk dilarang, sama hal nya kayak makan babi. Walaupun kita hidup di dunia kita harus nurut sama ajaran yang sudah ditentukan.
Ada hal nya sama pacaran, apalagi dikalangan anak muda. Anak muda mana sih yang gak pernah mengenal istilah pacaran, mentor ku juga pernah menjelaskan bahwa tidak ada ayat ayat atau dalil yang menyatakan bahwa pacaran itu haram. Tapi, di dalam pacaran biasanya terdapat dua hal yang bikin pacaran itu haram.
Pertama, campur baur tanpa batasan. Misalnya berduaan ditempat sepi, berpegangan tangan, berpelukan, atau bahkan lebih dari itu. Dan hal itu bisa menjerumuskan seseorang dalam hal zina. Kedua, ada ikatan hati sebelum halal. kalau udah saling suka, udah saling terikat cinta tapi belum ada ikatan akad, itu bisa menimbulkan masalah apalagi kalau akhirnya tidak sampai di nikahi.
Tapi kalau ada yang pacaran dan bener bener jaga batas, kayak ga pegangan, ga berduaan ditempat sepi, cukup berkomunikasi secukupnya dan langsung serius ke jenjang nikah, itu tidak menjadi masalah. Kalau pun dirasa udah cocok, udah mantep dengan hubungan nya di haruskan segera menikahi secara resmi, bisa lewat kua dan masalah bikin acara itu masalah belakang yang penting sah dulu. Karena, kalau tidak di nikahi bahay juga buat istri misalnya ga punya hak hukum kalau suatu saat dia ada masalah dengan sang suami, bahkan bisa susah urus surat anak dikarenakan tidak memiliki hak suami bagi sang anak.
Dari semua hal yang ku catat ini, aku jadi belajar bahwa nggak semua yang terlihat baik itu benar. Branding bisa menutupi hal yang salah, bisa aja karena tertipu dengan tampilan luar.
Hal yang bisa di ambil dari yang kucatat . Tentang bagaimana dunia terlihat sempurna dari luar namun tidak sesuai di dalamnya. Dan islam juga memiliki banyak solusi di semua hal yang ku catat diatas tinggal kita mau ikut atau tidak.
You are not authorised to post comments.